Negeri di Atas Awan Dieng
Pariwisata dalam negeri mengalami perkembangan yang begitu pesat di beberapa tahun terakhir ini. Perkembangan yang signifikan tersebut ditunjukan oleh beberapa aspek yang terdapat di sektor ini, baik itu dari segi akomodasi, aksesibilitas, maupun atraksi yang ditawarkan kepada wisatawan saat berada di sebuah destinasi. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerahpun tentunya lahir atas dasar keyakinan akan potensi yang dimiliki oleh industri pariwisata dalam negeri. Keyakinan tersebut dibangun dengan dukungan penuh dari masyarakat setempat. Pembangunan tersebut tentunya dapat berlangsung akibat adanya kerjasama yang begitu kuat antar masyarakat setempat dengan pemerintah.
Dieng, menjadi salah satu destinasi yang cukup diperhitungkan bagi setiap pengagum pesona alam Indonesia. Pariwisata disana dapat terlahir dari adanya kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak, baik itu di pihak masyarakat lokal maupun pihak pemerintah setempat. Terdapat beberapa destinasi menarik yang layak dikunjungi oleh wisatawan saat berada di kawasan Dieng. Destinasi-destinasi pilihan tersebut antara lain Puncak Sikunir, Kawah Sikidang, Candi Arjuna,Telaga Warna,
Puncak Sikunir menjadi sebuah destinasi yang paling digemari oleh wisatawan saat berkunjung ke Dieng. Di puncak Sikunir, wisatawan akan dimanjakan oleh keindahan matahari terbit dari atas puncak. Selain itu, dari sudut ini wisatawan juga dapat melihat gunung Prau yang terletak tepat berhadapan dengan Puncak Sikunir. Total biaya yang perlu dikeluarkan oleh wisatawan saat akan menaiki Puncak Sikunir juga tergolong murah. Setiap wisatawan cukup membayar 10.000 rupiah untuk retribusi tiket masuk Puncak Sikunir, sedangkan untuk biaya parkirnya setiap motor akan dikenakan biaya sejumlah 5000 rupiah. Di sekitar destinasi, terdapat beberapa homestay yang tersedia bagi para wisatawan untuk menginap. Selain itu, terdapat beberapa pedagang lokal yang sudah mulai menjajakan dagangannya sejak pukul 2 pagi. Bahkan, beberapa dari mereka juga menawarkan jasa untuk mengantarkan para wisatawan yang hendak mendaki Puncak Sikunir. Berdasarkan hasil percakapan penulis dengan beberapa pedagang di kawasan Puncak Sikunir, para pedagang mengungkap bahwa destinasi ini dikelola oleh masyarakat desa setempat. Sehingga, total pendapatanpun juga akan dibagi rata untuk keperluan desa. Awalnya, penulis cukup terkejut dengan adanya fakta bahwa ternyata belum ada peran serta dari pemerintah di destinasi yang cukup besar dan memiliki nama di Indonesia ini. Para pedagangpun juga mengungkap bahwa kios-kios yang menjadi tempat mereka menjual barang dagangan dan makanan ringan merupakan kios yang dibangun oleh masyarakat desa, sehingga bentuk dan pondasinya pun masih terlihat sederhana. Namun, terdapat pancaran kebahagiaan tersendiri dari mata para pedagang ketika mengetahui bahwa Puncak Sikunir telah menjadi sebuah destinasi yang diperhitungkan oleh para wisatawan. Itikad dan kerjasama yang baik oleh warga desa setempatpun telah berhasil membuat wisatawan datang silih berganti.
Waktu yang tepat untuk memulai pendakian ke Puncak Sikunir adalah pukul 4 pagi. Beberapa alat dan perlengkapan yang perlu dipersiapkan oleh para pendaki antara lain sepatu yang nyaman untuk mendaki, jaket, masker, sarung tangan, obat-obatan pribadi, serta minum secukupnya. Dikarenakan penanjakan dilakukan pada saat hari masih petang, maka suhu di perjalanan menuju puncakpun juga cukup menusuk tulang. Pada saat penulis melakukan pendakian, suhu mencapai 11 derajat celcius. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menggunakan pakaian dan jaket yang mampu menghangatkan tubuh.
Para pendaki membutuhkan waktu sekitar 45 menit hingga 1 jam pendakian untuk dapat mencapai Puncak Sikunir. Jika kalian beruntung, maka kalian akan memperoleh momen matahari terbit dari sudut timur Puncak Sikunir. Saat itu, momen berlangsung begitu cepat. Penulis hanya menikmati sunrise sekitar 10-15 menit. Setelah itu, matahari terhalang oleh awan mendung, pertanda akan turun hujan lagi. Singkatnya momen matahari terbit di Puncak Sikunir lantas tak membuat penulis merasa kecewa. Jika berjalan ke arah barat puncak, maka akan terlihat pemandangan yang tidak kalah menarik. Pemandangan danau yang dipadukan dengan bukit-bukit juga menjadi sebuah sudut yang tepat bagi para wisatawan untuk mengabadikan momen. Setelah merasa puas menikmati keindahan wisata alam Puncak Sikunir, beberapa wisatawan memilih untuk kembali ke bawah. Setibanya di bawah, wisatawan akan disambut dengan kehangatan beberapa makanan yang disajikan oleh para pedagang. Kentang rebus dan gorengan menjadi sajian utamanya. Harganyapun juga sangat terjangkau.
Secara garis besar, Puncak Sikunir layak menjadi destinasi pilihan bagi wisatawan yangmenggemari pesona wisata alam. Retribusi tiket yang cukup murah, keramahan warga setempat, keberadaan beberapa homestay di sekitar destinasi, keindahan saat berada di atas puncak, serta ketersediaan makanan ringan khas para pedagang menjadi daya tarik utama yang disajikan oleh destinasi wisata Puncak Sikunir. Kerjasama yang kuat antar warga desa setempat untuk membangun destinasi ini telah melahirkan sebuah hasil yang cukup memuaskan. Retribusi dari wisatawanpun juga telah terkumpul dan sebagian besar dipakai untuk membangun desa dan sarana prasarana yang terdapat di Puncak Sikunir. Meski pembangunannya dilakukan secara bertahap dan tidak sekaligus, namun menjadi kebanggaan tersendiri bagi setiap warga desa ketika mereka mampu menyediakan sebuah destinasi yang baik dan nyaman dari hasil kerjasama antar setiap anggotanya.
Berdasarkan pengamatan dari penulis, perlu dilakukan perbaikan terhadap beberapa sarana prasarana di destinasi. Perbaikan sederhana tersebut dapat dilakukan terhadap anak tangga yang digunakan oleh para wisatawan saat hendak menuju dan atau menuruni Puncak Sikunir. Ketika melakukan kunjungan, terdapat wisatawan yang tergelincir saat hendak menuruni puncak. Sehingga, keberadaan dari perbaikan terhadap anak tangga tersebut diharapkan mampu menjamin keselamatan dari para wisatawan.
Kegigihan dari setiap warga desa untuk menjadikan Puncak Sikunir menjadi sebuah destinasi wisatapun terbayar lunas dengan adanya antusiasme dari para wisatawan. Kini yang perlu dipikirkan oleh setiap warga setempat adalah upaya-upaya yang harus mereka lakukan untuk dapat mempertahankan Puncak Sikunir menjadi destinasi pilihan wisatawan saat mereka berkunjung ke wilayah Wonosobo, Dieng. Ketika warga desa setempat, sebagai pengelola destinasi mampu mempertahankan setiap hal yang telah mereka bangun selama ini serta melakukan pembangunan secara bertahap demi menghasilkan sebuah destinasi yang lebih baik lagi, maka akan berbuah manis terhadap destinasi tersebut dalam jangka waktu yang panjang.
Puncak Sikunir, menjadi salah satu bukti bahwa kekayaan alam di Indonesia layak untuk dieksplorasi oleh para pecinta alam dari seluruh penjuru negeri.
Comments
Post a Comment