Ikan Sang Pembawa Keberuntungan (Cerita Fiksi 2)

Bukan hal yang mudah untuk dapat melakukan perjalanan jauh bersama. Kesempatan tersebut kemudian dapat kuperoleh bersama sahabatku. Mengarungi lautan menuju pulau kecil KarimunJawa. Berangkat dari Yogyakarta pada tengah malam, kami menempuh perjalanan sekitar 4 hingga 5 jam untuk kemudian dapat tiba di pelabuhan Jepara. Sesampainya di pelabuhan Jepara, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak untuk kemudian melanjutkan perjalanan laut. Pukul 6, kami menaiki kapal feri yang akan menghantarkan kami menuju pulau KarimunJawa. Perjalanan laut kami tempuh sekitar kurang lebih 3 jam. Sepanjang kami hanya tertidur karena terlalu lelah. Setelah kurang lebih 3 jam perjalanan laut, kami tiba di pulau KarimunJawa. Pulau ini terkenal dengan keindahan biota laut dan tepi pantainya. Beberapa paket wisata menawarkan kegiatan snorkelling atau sekedar bakar ikan di tepi laut. Kami berdua tiba di Karimunjawa saat hari sudah siang hari, hingga kami memutuskan untuk mencari makan memutuskan untuk melakukan perjalanan kecil ke salah satu tempat wisata yang berlokasi tidak jauh dari penginapan kami. Kami memutuskan untuk berjalan kaki sekitar kurang lebih 30 menit untuk dapat mencapai tempat wisata tersebut. Tempat wisata ini bernama Wisata Bukit Joko Tuwo. Di destinasi ini, kami berdua dapat melihat panorama Karimunjawa dari atas bukit. Bukan hal yang mudah untuk dapat mencapai atas bukit ini. Kita harus mendaki selama kurang lebih 15 menit dengan medan yang cukup terjal namun tetap mudah dilalui oleh para pejalan kaki. Sesampainya di atas bukit, kami beristirahat sembari menikmati pemandangan KarimunJawa lengkap dengan laut yang mengitarinya. Diiringi dengan lagu yang kami putar dari ponsel kecil kami menambah kesyahduan dari atas bukit. Selama kurang lebih satu jam, kami memutuskan untuk kembali ke penginapan. Setibanya di penginapan, kami tertidur hingga malam hari. Setelah itu, kami memutuskan untuk berjalan lagi mengitari pulau yang memang cukup kecil untuk mencari makan malam. Kami menemukan cafe kecil yang cukup nyaman dan nampak ramai. Kami membeli beberapa makanan ringan. Setelah menyantap hidangan yang tersedia, kami memilih untuk langsung kembali ke penginapan mengingat keesokan paginya harus memulai aktivitas yang cukup padat sesuai paket tour yang telah kami pilih. Setibanya di hotel, kami langsung tertidur pulas dan bermimpi tentang kehidupan yang berjalan indah. Paginya, kami telah siap untuk bergegas menikmati lautan Karimunjawa. Bersama dengan rombongan paket wisata yang lain, kami mulai menaiki perahu boat kecil yang telah disediakan oleh penyedia layanan paket wisata. Selama kurang lebih setengah jam menempuh perjalanan laut, kami telah tiba di tengah laut KarimunJawa. Karimunjawa, sebagai pulau yang terkenal dengan keindahan biota laut mewajibkan kami untuk menyicip keragamannya melalui kegiatan snorkelling di tengah laut. Tanpa penolakan, kami yang sudah siap dengan atribut snorkelling lengkap langsung menyelam ke laut. Atribut yang wajib kami pakai sebenarnya cukup sederhana antara lain pelampung sebagai pelindung bagi beberapa wisatawan yang tidak bisa berenang maupun sekedar pelindung bagi setiap kita yang sudah mahir berenang dan juga kacamata selam. Keberadaan kacamata selam ini memudahkan kami untuk dapat melihat keberagaman biota laut. Memang benar seperti yang dikatakan oleh orang-orang bahwa tidak perlu pergi jauh-jauh ke luar negeri untuk dapat mencicipi keragaman biota laut yang indah. Indonesia pun memilikinya. Saya bahkan tiada lelah meskipun sudah kurang lebih 1 jam berenang mengitari biota-biota tersebut. Namun karena terbatas pada waktu dan masih banyak destinasi yang perlu kami kunjungi, instruktur kapalpun mempersilakan kami untuk kembali naik ke atas kapal sehingga kapal bisa melanjutkan perjalanan lagi. Di destinasi berikutnya, kegiatan kami juga masih sama. Namun, keragama biotanya lebih beragam lagi. Di destinasi ini, kami dapat melihat ribuan ikan nemo lengkap dengan rumput laut yang cantik. Bahkan, kami juga bisa mengabadikan gambar bersama. Sungguh kesempatan langka yang sangat luar biasa. Kamipun tidak mungkin menyia-nyiakannya. Kami sangat antusias untuk bisa berfoto bersama di dalam air. Setelah itu, kami kembali naik ke atas kapal karena mengejar destinasi yang berikutnya. Kapal mengantarkan kami ke destinasi penangkaran hiu. Agar dapat masuk ke penangkaran ini, setiap wisatawan harus membayarkan sejumlah biaya lagi. Karena kami sudah telalu lelah, kami memutuskan untuk tetap tinggal di atas kapal dan beristirahat sejenak sembari menunggu beberapa wisatawan yang memilih turun dan masuk ke destinasi penangkaran hiu. Selama beberapa saat kami menunggu tanpa kepastian. Saya yang mulai bosan menanti di atas kapalpun memutuskan untuk berjalan-jalan di atas dek. Entah karena tidak fokus atau memang karena dek kapal cukup licin, sayapun tergelincir hingga tercebur ke laut. Karena kaget bukan kepalang, butuh beberapa saat untuk menyadarkan saya bahwa saya sudah terhanyut di dalam laut. Bersyukur karena saya sudah bisa berenang sejak duduk di bangku TK, saya kemudian mencoba menstabilkan diri. Namun, saat saya mencoba naik ke atas dek dan dibantu oleh beberapa wisatawan yang lain, kepala sayapun terbentur oleh kayu pinggiran dek. Tubuh saya tak sadarkan diri hingga beberapa saat. Saat tidak sadar diri, saya bermimpi didatangi oleh makhluk yang berbentuk seperti ikan namun berkepala manusia. Saya terkejut namun berusaha untuk tetap tenang. Makhluk tersebut datang mendekati saya dan mengatakan bahwa apapun yang saya katakan akan ia kabulkan. Karena masih setengah sadar dan setengah percaya bahwa ia akan mengabulkan seluruh permintaan saya, sayapun mengajukan permintaan secara asal, yaitu bisa berwisata gratis ke Thailand bersama sahabat saya selama 1 minggu penuh! Ia dengan mudahnya meng-iya-kan permintaan saya. Dia hanya mengatakan, cukup tunggu beberapa hari maka saya akan mendapatkannya. Setelah mendengarnya mengatakan hal tersebut, sayapun mulai tersadar. Orang-orang sudah berputar mengelilingi saya. Panik jika sesuatu yang buruk menimpa saya. Saya terbangun dengan heran juga karena melihat mereka semua sudah cemas namun sembari melihat saya terbangun seolah tidak terjadi apa-apa. Merekapun memastikan bahwa saya baik-baik saja. Saya juga meyakinkan mereka bahwa saya sudah baik-baik saja. Kapalpun kemudian melanjutkan perjalanan kembali ke penginapan. Keesokan harinya, kegiatan kamipun masih sama. Mengunjungi beberapa destinasi untuk melakukan atraksi wisata berupa snorkelling di spot yang berbeda-beda. Sayapun cukup waspada terhadap segala sesuatu demi menghindari kecelakaan seperti hari kemarin. Kami cukup menikmati liburan di pulau Karimunjawa hingga waktu memaksa kami kembali ke rutinitas sehari-hari di Yogyakarta. Setibanya di Yogyakarta, kami tidak lupa untuk saling sharing cerita ke teman-teman yang lain untuk kemudian mengundang mereka datang dan menikmati keindahan pulau Karimunjawa. Seminggu telah berlalu, namun saya masih mengingat dengan baik perkataan makhluk menyerupai ikan berkepala manusia tersebut. Namun, karena saya pikir ini hanyalah ilusi saya maka saya memutuskan untuk tidak terlalu memikirkannya. Beberapa saat kemudian, ponsel saya berdering, tanda ada panggilan masuk. Nomornya tidak saya kenal. Namun saya memutuskan untuk mengangkatnya karena takut jika ini adalah kabar penting. Ternyata memang benar. Kabar penting yang disampaikan oleh si penelefon mengabarkan bahwa saya merupakan seseorang yang beruntung karena terpilih menjadi orang yang dapat jalan-jalan gratis ke Thailand bersama artis favorit saya. Tiga bulan yang lalu, saya memang mengikuti challenge yang diadakan oleh artis favorit saya. Namun, saya tidak terlalu berharap untuk menang karena memang saingannya cukup banyak. Setelah menunggu kurang lebih tiga bulan, ternyata kabar baik memang berpihak pada saya. Bahkan, saya diberikan kesempatan untuk mengajak satu orang teman dekat untuk menemani saya selama melakukan perjalanan ke Thailand. Tidak tunggu waktu lama, saya langsung menghubungi sahabat saya untuk memberikan informasi sekaligus mengajaknya untuk dapat menemani saya. Diapun menyanggupinya. Bahkan dia sangat berterima kasih telah diberikan kesempatan untuk dapat menemani saya lagi di perjalanan kali ini. Di samping itu, saya kemudian bercerita panjang kepada sahabat saya mengenai kisah di balik ini semua, mengenai kisah makhluk ikan berkepala manusia yang datang menghampiri saya saat saya sedang tidak sadarkan diri saat kapal singgah di penangkaran hiu. Awalnya sahabat sayapun juga tidak percaya, namun jika dikaitkan dengan kebahagiaan yang telah kami peroleh melalui berita hari ini, tidak ada salahnya untuk berterima kasih pada sang makhluk pembawa keberuntungan. Terima kasih, ikan! Datanglah kembali ke hidup kami untuk memberikan kebahagiaan-kebahagiaan yang lain!!

Comments

POPULER

Kisah tentang Kerang Ajaib (Cerita Fiksi)

Menikmati Senja di Pantai Watu Kodok

Bromo Tengger Semeru, Deretan Keindahan Alam yang Memikat Hati

Rindu, Bawa Saya Kembali!